Pertanian organik dapat meminimalisasikan dampak perubahan iklim di bumi “
Memasuki abad 21, masyarakat dunia mulai sadar bahaya yang ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia sintetis dalam pertanian. Orang semakin arif dalam memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan. Gaya hidup sehat dengan slogan “Back to Nature” telah menjadi trend baru meninggalkan pola hidup lama yang menggunakan bahan kimia non alami, seperti pupuk, pestisida kimia sintetis dan hormon tumbuh dalam produksi pertanian. Pangan yang sehat dan bergizi tinggi dapat diproduksi dengan metode baru yang dikenal dengan pertanian organik.
Pada saat yang sama, pertanian organik merupakan solusi yang bisa diharapkan dapat meminimalisasi dampak perubahan iklim akibat pemanasan global bumi. Pertanian organik adalah sistem pertanian yang berorientasi ekologi, berkelanjutan dan ramah lingkungan. Sistem pertanian ini berpijak kepada kesuburan tanah sebagai kunci keberhasilan produksi dengan memperhatikan kemampuan alami dari tanah, tanaman, dan hewan untuk menghasilkan kualitas baik bagi hasil pertanian maupun lingkungan. Beberapa bukti juga menjelaskan bahwa pertanian organik dapat meminimalisasi dampak perubahan iklim, diantaranya:
Pertanian organik sebagai sistem pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan ternyata tidak hanya menghasilkan produk yang sehat. Pertanian yang mengutamakan keselarasan alam ini juga mempunyai potensi dalam mitigasi perubahan iklim. Penggunaan pupuk organik ternyata mampu mengurangi sekitar 30 % emisi gas rumah kaca (GRK) dan menghemat 16 % energi global. Tanpa penggunaan pupuk N akan mengurangi emisi nitroksida 5%. Laporan United Nations Food and Agriculture Organisation (FAO) 2002 menyebutkan, pertanian organik menyebabkan ekosistem mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan iklim dan berpotensi mengurangi gas rumah kaca pertanian. Pertanian organik juga lebih efisien daripada pertanian konvensional per skala hektar berkaitan dengan konsumsi pupuk dan pestisida sintesis.
Pertanian organik menggunakan energi fosil lebih rendah dibandingkan pertanian konvensional. Dalam pertanian organik yang mengutamakan produksi konsumsi dan distribusi di tingkat lokal, menyebabkan energi yang dikeluarkan untuk mengangkut produk terutama melalui udara lebih rendah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di tahun 2001, emisi gas GRK terkait transportasi pangan dari ladang lokal ke pasar petani, 650 kali lebih rendah dibandingkan emisi yang berkaitan dengan penjualan produk di pasar swalayan.
Sementara itu uji coba yang dilakukan Rodale Institute menunjukkan, penggunaan energi dalam sistem konvensional 200% lebih tinggi daripada sistem organik. Sedangkan penelitian di Finlandia menyebutkan bahwa walaupun pertanian organik menggunakan jumlah jam mesin yang lebih banyak daripada pertanian konvensional, konsumsi energi keseluruhan di pertanian organik tetap paling rendah.
Penggunaan pupuk organik juga dapat mengurangi pelepasan nitrogen (N). Dengan menggunakan sistem pemulsaan dan pupuk serasah, penyerapan N bergerak di tanah terjadi secara efisien. Pemulsaan dan pupuk serasah dapat berfungsi untuk:
o Menghemat air.
o Mencegah nutrisi dalam tanah mengalami pencucian dan penghanyutan oleh air hujan.
o Menghambat pertumbuhan gulma.
o Mencegah penyakit tanaman yang timbul akibat percikan air tanah oleh air hujan.
o Menjadi sumber humus.
o Memperlancar kegiatan jasad renik tanah seperti cacing tanah yang sangat membantu petani dalam penyuburan tanah.
o Mengurangi erosi tanah.
o Menghambat evaporasi (penguapan) tanah yang berlebihan karena adanya bahan pelindung terhadap radiasi matahari.
o Memperbesar kapasitas penyerapan air ke dalam pori-pori tanah.
o Mempertahankan kelembaban dan suhu tanah sehingga mendorong penyerapan unsur hara oleh akar-akaran.
o Mulsa yang telah lapuk akan memperkaya bahan organik tanah, sehingga dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah.
Pertanian organik dapat membantu menstabilkan perubahan iklim dengan mempertahankan kualitas tanah organik seperti mengurangi erosi tanah dan meningkatkan struktur fisik tanah. Tanah organik akan lebih baik menyimpan air sehingga dapat menahan dampak perubahan iklim seperti kekeringan dan banjir.
Pertanian organik dapat mengoptimalkan jumlah dan aplikasi pupuk organik, mengintegrasikan produksi tanaman dengan binatang ternak dan daur ulang sampah organik secara sistematis, memperbaiki teknik pengolahan sampah organik untuk menghasilkan pupuk berkualitas tinggi, yaitu dengan melakukan pengomposan hewan dan tanaman. Dengan melalui pengomposan pelepasan residu dalam proses humification diminimalkan, selain itu pengomposan juga dapat meningkatkan kemampuan tanah dalam mengikat C di bawah tanah. Sehingga dapat mengurangi CO2 di atmosfir. Selain itu pergiliran tanaman dan penanaman tanaman polong-polongan sebagai karakteristik pertanian organik juga membantu meningkatkan karbon organik tanah (oil organic carbon atau SOC). Hasil studi 20 perusahaan komersial California menemukan bahwa lahan organik mengandung 28 % lebih karbon organik. Demikian juga hasil uji coba Rodale Institute bahwa karbon tanah meningkat pada sistem organik setelah 15 tahun namun tidak pada sistem konvensional. Setelah 22 tahun, sistem pertanian organik rata-rata 30 % lebih tinggi kandungan organiknya daripada sistem konvensional.
Jadi Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan. Gaya hidup sehat demikian telah melembaga secara internasional yang mensyaratkan jaminan bahwa produk pertanian harus beratribut aman dikonsumsi (food safety attributes), kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes) dan ramah lingkungan (eco-labelling attributes). Preferensi konsumen seperti ini menyebabkan permintaan produk pertanian organik dunia meningkat pesat. Dan dengan menggunakan pertanian organik juga dapat meminimalisasikan dampak perubahan iklim di bumi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Pertanian Organik"
Posting Komentar
KOmENtarnya yang bagus ya,,,,,,
kritik dan saran pasti diterima,,,,,,