Pengukuran Suhu Dan Kelembapan

1. Pengukuran Suhu Udara dan Kelembaban Udara
Alat yang digunakan untuk mengukur temperatur dikenal dengan nama termometer. Di stasiun klimatologi BB Padi Sukamandi termometer yang biasa digunakan di lapangan adalah :
a. Temperatur maksimum digunakan termometer gelas air raksa atau termograf bimetal
b. Temperatur minimum digunakan termometer gelas alkohol atau termograf bimetal
c. Temperatur bola basah/kering digunakan termometer gelas air raksa
Masing-masing termometer diatas ditempatkan didalam sangkar cuaca.


a) Sangkar Cuaca
Termometer jarang ditempatkan di udara terbuka. Termometer dan termograf membutuhkan perlindungan dari sinar matahari langsung tetapi harus sedikit mungkin mengurangi angin. Untuk ini biasanya dibuat sangkar yang disebut dengan sangkar cuaca yang dapat melindungi alat dari matahari, salju, kabut dan hujan serta gangguan binatang. Sangkar cuaca ini harus dilengkapi dengan ventilasi yang baik, bebas dari pergerakan udara baik dari samping maupun arah vertikal.
Alat ini terbuat dari kayu dengan berbagai bentuk dan ukuran, baik bagian dalam maupun bagian luarnya dicat putih. Bentuknya menyerupai rumah, dengan ukuran disesuaikan dengan jumlah dan macam alat pengukur yang diletakkan di dalamnya. Sangkar dipasang di taman alat dengan pintu terletak di Utara atau di Selatan agar bila dibuka pada pagi atau sore hari alat tidak kena sinar matahari langsung. Sangkar cuaca pada bagian lantainya tertutup dan untuk memudahkan pengamatan dipasang dengan ketinggian kira-kira 120 cm diatas permukaan tanah yang berumput pendek. Pemasangan sangkar harus kokoh tidak boleh terganggu goncangan.
Termometer maksimum
Termometer maksimum adalah termometer untuk mengetahui temperatur tertinggi selama waktu yang diamati. Termometer ini merupakan termometer gelas air raksa biasa kecuali pada tabung kapiler yang mendekati bola tempat air raksa atau reservoarnya dibuat sekat menyempit atau di bagian atas cairan ada jarum penunjuk dari bahan kaca sebagai indek pembacaan. Pada saat temperatur naik, air raksa naik terdorong melalui penyempitan tadi atau mendorong jarum penunjuk sampai temperatur maksimum dicapai dan bila temperatur turun kembali air raksa yang melawati penyempitan tidak kembali lagi atau jarum penunjuk atau indek tadi tetap berada di posisi maksimum atau tidak ikut turun, sehingga apabila akan digunakan untuk pengukuran berikutnya alat harus diset kembali dengan cara alat atau termometernya dikibas-kibaskan. Ujung sebelah atas termometer dipegang dan tangan lurus setinggi bahu kemudian ayunlah ke bawah dengan cepat dan hati- hati, maka air raksa atau indeknya akan turun karena adanya daya sentrifugal. Pengukuran dengan alat ini dilakukan setiap jam 17.30 sore. Termometer ini dipasang mendatar ditempatkan pada bagian bawah termometer minimum. Termometer ini memiliki kelebihan yaitu kerusakan alat jarang terjadi karena faktor penggunaan yang salah misalnya pecahnya kaca termometer, sehingga kehilangan data karena kerusakan alat dapat diminimalisir sebab pencatatan data dilakukan setiap saat. Termometer ini juga memiliki kekurangan yaitu pembacaan yang dilakukan termometer ini lambat.
Termometer minimum
Temperatur minimum digunakan untuk mengukur suhu terendah dalam suatu periode pengukuran umumnya diukur dengan menggunakan termometer gelas alkohol, yang mempunyai titik beku –114.9 °C. Pada alkohol dalam tabung kecil terdapat jarum penunjuk sebagai indek pembacaaan. Pada saat temperatur turun kontraksi dari alkohol akan mendorong indek tadi dan temperatur minimum diperlihatkan oleh posisi ujung indek sebelah kanan atau yang berlawan dengan reservoar. Pada saat temperatur naik, cairan berkembang dan mengalir melewati indek, dan posisi indek tetap pada posisi minimum. Di dalam sangkar cuaca termometer minimum ini dipasang dalam posisi hampir mendatar dengan kemiringan kira-kira 3° dengan reservoar berada di ujung bawah. Pembacaan mendekati 0,1 °C. Pengamatan temperatur minimum dilakukan pagi hari jam 06.30 karena suhu terendah adalah pada malam hari, sehingga pembacaaan baru dapat dilakukan pada pagi hari. Kelebihan dan kekurangan alat ini sama dengan temperature maksimum.
4) Termometer bola basah dan bola kering
Termometer bola basah dan bola kering adalah dua thermometer gelas air raksa biasa yang dipasang tegak, dimana yang satu dibagian reservoarnya dibalut dengan kain yang dapat menyerap air, seperti kain kaos atau kain perban yang dicelupan kedalam air di gelas yang disimpan di bawah termometer, sebagai thermometer bola basah dan yang satu lagi tidak di apa apakan sebagai termometer bola kering. Dengan mengetahui temperatur bola basah dan bola kering melalui tabel konversi yang sudah tersedia dapat ditentukan kelembaban udara di tempat. Pengukuran waktu pengamatan dilakukan 3 kali sehari, yaitu pagi hari pkl 06.30, siang hari pkl 13.30 dan sore hari pkl 17.30, sehingga diperoleh data kelembaban udara pagi hari, siang hari dan sore hari. Kelebihan penggunaan alat ini adalah dapat digunakan dengan mudah tanpa memerlukan keahlian khusus, sedangkan kekurangannya pembacaan suhu udara lambat dan pengukuran kelembaban harus diolah kembali dari data yang diperoleh.
Cara mengukur suhu udara harian dan kelembaban harian dari alat tersebut adalah :
a. Dari termometer minimum yang dibaca pada pagi hari jam 06.30 akan didapat suhu udara minimum hari itu.
b. Dari termometer maksimum yang dibaca pada sore hari akan didapat suhu udara maksimum pada hari itu.
c. Dari termometer bola kering akan didapat suhu udara sesaat misalnya pagi hari, siang hari, atau sore hari.
d. Dari termometer bola basah dan bola kering akan didapat kelembaban udara harian. Hasil pengukuran termometer bola kering dikurangi dengan hasil pengukuran suhu pada bola basah. Nilai selisih ini kemudian menghasilkan presentase kelembaban nisbi dengan bantuan table kelembaban.
Cara mengukur suhu udara mingguan di stasiun klimatologi tidak dilakukan tetapi dilakukan setiap 10 hari. Dengan cara hasil pengukuran suhu harian diambil suhu rata-rata per 10 hari. Cara mengukur suhu udara bulanan, yaitu dari hasil rata-rata suhu udara per bulan.

2. Pengukuran Kecepatan Angin Rata-rata, Kecepatan Angin Sesaat dan Arah Angin
Untuk pengukuran kecepatan angin rata-rata digunakan alat cup counter anemometer, kecepatan angin sesaat dan arah angin digunakan alat pengukur kecepatan dan pengukur arah angin sederhana (anemometer).
a. Cup counter anemometer
Alat ini terdiri dari tiga cawan yang dibuat berbentuk kerucut dihubungkan oleh lengan yang dihubungkan oleh as. Alat ini dipasang pada tiang penyangga dengan tinggi 2 meter terbuat dari besi, posisi tiang penyangga benar-benar tegak lurus (vertikal). Pada alat dilengkapi dengan alat penghitung jumlah putaran (counter) yang telah dikalibrasi dalam satuan km/jam. Alat ini kurang peka terhadap kecepatan angin lemah (<0,5 m/detik), tetapi kekurangan ini dapat diabaikan dalam praktik dan data hasil pengukuran masih harus diolah kembali. Kelebihannya adalah pembacaan dengan alat ini mudah dilakukan. Pengukuran kecepatan angin dengan alat ini dilakukan dengan melihat penghitung jumlah putaran (counter) pada waktu pagi hari pkl 06.30, siang hari pkl 13.30 dan sore hari pkl 17.30, sehingga diperoleh data kecepatan angin pagi hari, siang hari dan sore hari. Cara pehitungannya yaitu selisih hasil pengukuran pada sore hari (pengukuran hari kemarin) dan hasil pengukuran pagi hari dibagi jumlah jam (misalnya pengukuran sore hari dilakukan pkl 17.30 dan pagi hari pkl 06.30 maka dari pkl 17.30 sampai pkl 06.30 adalah 13 jam) maka akan didapat hasil kecepatan udara pagi hari. Untuk penghitungan kecepatan angin siang hari dihitung dari selieih kecepatan angin pagi hari dan siang hari dibagi jumlah jam, dan begitu seterusnya.

0 Response to "Pengukuran Suhu Dan Kelembapan"

Posting Komentar

KOmENtarnya yang bagus ya,,,,,,
kritik dan saran pasti diterima,,,,,,

ImportanT,,,!!^_^

Glitter Text Generator at TextSpace.net