Plasma Nutfah Tanaman Padi

Masalah Mengenai Pelestarian Plasma Nutfah Tanaman Padi Dari Hasil Persilangan-Nya

Plasma nutfah padi merupakan aset yang sangat penting karena merupakan bahan mentah dalam program pemuliaan untuk merakit jenis-jenis unggul untuk penyediaan/pemenuhan kebutukan manusia. Balai Besar Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian (B.B Biogen) melestarikan koleksi sumber daya genetik padi hingga kini berjumlah °± 4000 aksesi.


Di samping itu koleksi padi terdapat pula di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi sebanyak 3000 yang disimpan sebagai koleksi duplikat. Plasma nutfah ini terdiri dari varietas padi lokal, galur harapan, galur-galur elit, varietas unggul, introduksi dan spesies padi liar.
Sebagian besar dari koleksi plasma nutfah padi ini telah dikarakterisasi dan dievaluasi terhadap cekaman biotik dan abiotik seperti hama wereng coklat, ganjur, penyakit blas, hawar daun bakteri, hawar daun jingga, daun bergaris putih dan keracunan terhadap Fe dan Al dan kekeringan. Karakterisasi dilakukan secara konvensional dan molekular. Data hasil karakterisasi dan evaluasi direkam dalam database. Hal ini dimaksudkan agar para pemulia dapat dengan mudah memanfaatkan plasma nutfah sebagai sumber gen dalam perakitan maupun perbaikan sifat varietas padi unggul dalam program pemuliaan padi dan untuk memudahkan para pengguna untuk mendapatkan material dan informasi. Hingga tahun 2007 jumlah varietas unggul yang dilepas lebih dari 175 yang terdiri dari padi sawah dataran rendah dan dataran tinggi, ketan, padi gogo, padi rawa dan pasang surut dan padi hibrida. Keragaman varietas unggul yang dilepas ditujukan agar para petani dapat menggunakan varietas yang diinginkan sesuai dengan ekosistem ataupun kebutuhan lahan yang dimiliki.
Peningkatan produksi padi yang akhir-akhir ini diterapkan dalam program “Peningkatan Produksi Beras Nasional” (P2BN) dua juta ton ditindaklanjuti dengan peningkatan program pemuliaan padi dengan menggunakan sumber gen yang lebih luas lagi disamping sumber gen yang telah digunakan selama ini. Beberapa sumber gen penting yang dapat digunakan sebagai tetua persilangan.
PENGELOLAAN PLASMA NUTFAH
Pengelolaan Sumber Daya Genetik Padi meliputi beberapa kegiatan :
- Eksplorasi dan koleksi Eksplorasi dan pengumpulan sumber daya genetik atau plasma nutfah telah dilakukan di seluruh propinsi di Indonesia namun masih ada daerah-daerah yang sulit dijangkau seperti daerah rawa, pasang surut dan padi liar di hutan.
- Karakterisasi Plasma Nutfah
Karakterisasi dilakukan secara konvensional dan molekuler. Rejuvenasi dan karakterisasi bertujuan untuk memperbaharui aksesi dengan daya tumbuh <80% dan mengkarakterisasi sifat-sifat agronomi dan morfologi. Karakterisasi morfo-agronomik didasarkan pada standar penilaian internasional IRRI yang dilakukan pada fase pertumbuhan tanaman di lapangan atau rumah kaca selama periode vegetatif dan generatif. Sifat tanaman sangat bervariasi misal tanaman pendek dan berumur genjah seperti varietas Rp 1837 (Reg. 20625), Seribu Gantang (Reg. 20630), Ilang (Reg. 20631), Nona Bokra (Reg. 20641), Ketan Sadane (Reg. 20648), Mentik Urang (Reg. 20658), dan Sipulo Mandailing (Reg. 20683)
- Evaluasi Plasma Nutfah
Evaluasi ketahanan/toleransi terhadap hama, penyakit dan lahan bermasalah dilakukan untuk mempermudah pemanfaatannya. Karakterisasi dan evaluasi dilakukan berdasarkan standard internasional dengan sistem yang sudah baku seperti yang dilakukan Bank Gen padi IRRI (International Rice gene Bank Collection Information Institute = IRGCIS)
- Konservasi
Benih-benih hasil eksplorasi setelah diuji daya tumbuhnya dan diperbanyak/direjuvenasi segera diproses dan dikeringkan sampai kadar air 5-7%. Benih kemudian dipak dalam kantong aluminium foil.
Pelestarian Plasma Nutfah padi dilakukan secara ek-situ yaitu dengan menyimpan di ruang dingin pada temperatur -180C sampai -200C untuk jangka panjang, 00-50C untuk jangka menengah dan 10-15°C untuk jangka pendek. Untuk mengetahui viabilitas benih, dilakukan pengujian daya tumbuh secara berkala. Benih yang mempunyai daya tumbuh <80% akan segera direjuvenasi untuk mendapatkan benih-benih baru. Ketersediaan benih dalam jumlah cukup dan pada kondisi baik merupakan hal penting dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya genetik.
- Dokumentasi, Pertukaran Material dan Informasi
Dokumentasi dilakukan mulai dari hasil eksplorasi dan koleksi plasma nutfah, rejuvenasi, perbanyakan, karakterisasi, evaluasi, konservasi, dan pemanfaatannya, sampai penyebarluasannya dan pertukaran informasi kepada para pengguna, dan disimpan dalam database.
PEMANFAATAN PLASMA NUTFAH
Sumber daya genetik padi pada setiap daerah berbeda dan khas. Hal ini merupakan suatu potensi yang bernilai tinggi bagi daerah apabila dikembangkan. Contoh sumber daya genetik padi yang berkembang seperti beras Rojolele (Delanggu), beras Cianjur di Cianjur, beras Ramos dan Kuku Balam dari Sumatera Utara, Mentik di Jawa Tengah dan padi Mayas di Kalimantan Timur.
Sumber daya genetik ini lebih banyak digunakan sebagai tetua dalam persilangan untuk menciptakan varietas unggul.


0 Response to "Plasma Nutfah Tanaman Padi"

Posting Komentar

KOmENtarnya yang bagus ya,,,,,,
kritik dan saran pasti diterima,,,,,,

ImportanT,,,!!^_^

Glitter Text Generator at TextSpace.net